Mengapa Saya Masuk Agama Islam

oleh ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)

INJIL

Sebagaimana kita mengetahui, bahwa pegangan ummat Kristen,
termasuk saya pada waktu itu ialah: Injil. Injil adalah
pokok dasar hidup daripada ummat Kristen, sebab Injil
menurut Kristen ialah suatu kitab yang suci ayat-ayatnya
sebab datangnya dari Allah (Yesus Kristus). Injil yang
bersatu dengan kitab-kitab lainnya namanya Al Kitab. Al
Kitab sendiri terbagi atas dua bahagian, ialah perjanjian
lama (Old Testamen) dan Perjanjian Baru (New Testamen).

Diantara Perjanjian lama dan Perjanjian yang baru ada
hubungan, yaitu saling genap menggenapkan, saling isi
mengisi. Untuk kita memahami lebih jauh tentang Perjanjian
lama & Perjanjian baru ini, baiklah kita lihat sekarang:

PERJANJIAN LAMA

Perjanjian Lama ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum
kedatangan Yesus. Perjanjian Lama memuat 39 kitab-kitab
yaitu: kitab-kitab (1) Kejadian, (2) Keluaran, (3) Imamat,
(4) Bilangan, (5) Ulangan, (6) Yusak, (7) Hakim-hakim, (8)
Ruth, (9) Semuil I, (10) Semuil II, (11) Raja-raja I, (12)
Raja-raja II, (13) Tawarikh I, (14) Tawarikh II, (15) Ezra,
(16) Nahemia, (17) Ayub, (18) Mazmur (Zabur), (19) Amstal
Soleman, (20) Alkhatib, (21) Syirulasar, (22) Yesaya, (23)
Yehermia, (24) Nudub Yehermia, (25) Yeheskiel, (26) Daniel,
(27) Hosea, (28) Yowel, (29) Amos, (30) Obaja, (31) Yunus,
(32) Mikha, (33) Nahum, (34) Habakuk, (35) Sefanya, (36)
Hajai, (37) Zakaria, (38) Malakhi, (39) Esther.

Didalam kitab Perjanjian Lama Katolik, kitab Ruth tidak ada
sebaliknya mereka masih menambahkan pula kitab-kitab:
sambungan Daniel, Ensiklik I & II, Makabe I & II, Barukh,
Thobiah dan Yahudiah, sehingga bila Perjanjian Lama kaum
Protestan hanya mempunyai 39 kitab-kitab, maka Perjanjian
Lama Katolik mempunyai 46 kitab-kitab. Ditinjau dari
penulisannya menurut Kristen, maka Perjanjian Lama terdiri
atas:

1. Penulisan Musa.
2. Penulisan Daud.
3. Penulisan Nabi-Nabi dan Nabiah yang lain.

Ditinjau dari isinya, maka Perjanjian Lama terdiri atas:
Keesaan Allah, Hukum-hukum Sejarah dan Nubuatan.

Perihal Keesaan Allah

a. Ulangan 32:39: Bahwa Akulah Tuhan, bahkan Akulah dia, dan
bagi segala dewa-dewapun tiada sertaku.
Aku ini yang mematikan, Aku ini yang menghidupkan, maka
tiada sesoangpun dapat terlepas dari tanganKu.
b. Ulangan 4:39: Bahwa Tuhan itulah Hua, baik yang di langit
diatas, baik yang di bumi dibawah, dan kecuali ia tiada
lain.
c. Ulangan 6:4: Dengarkanlah olehmu hai Israil, bahwasanya
Hua Allah kita, Hua itu esa adanya.
d. Keluaran 20:2 - 4: Jangan padamu ada Allah lain, di
hadapan haderatku, jangan diperbuat olehmu akan patung
ukiran, atau akan peta barang yang didalam langit diatas,
atau barang yang dibumi dibawah, atau barang yang didalam
air dibawah bumi. Jangan kamu berbuat sujud kepadanya,
karena Akulah Tuhan Allahmu, Allah yang cemburuan adanya,
yang akan membalaskan durhaka atas segala orang yang
membenci kepadaku sampai kepada gilir yang keempatpun
daripada segala bapa.

Perihal Hukum

a. Imamat 11:7: Dan lagi akan babi, Kuharamkan ia kepadamu,
karena meskipun kukunya bersiratan ia itu berbelah dua,
tetapi tidak ia memamah biak, maka jangan kamu memakan
dagingnya dan jangan kamu menjamah akan bangkainya, karena
telah Kuharamkan ia kepadamu.
b. Keluaran 20:13 - 16: Jangan kamu membunuh, jangan kamu
membuat zinah, jangan kamu mencuri, jangan kamu mengatakan
kesaksian dusta atas sesamamu manusia.
c. Keluaran 21:18: Jika ada orang berbantah-bantah dipalu
seorang akan seorang dengan batu, atau digencet sehingga
tiada ia mati melainkan ia jatuh sakit pada katilnya,
jikalau orang itu bangkit berdiri, serta berjalan diluar
dengan bersandar pada tongkatnya, maka orang yang sudah
memalu akan dia tiada bersalah hanya akan digantinya rugi
karena berhenti kerjanya dan disuruhnya obati dia sampai
sembuh sakitnya.
d. Keluaran 23: 1: Jangan kamu bawa kabar yang dusta dan
jangan engkau memasuk tangan dalam perkara orang yang jahat,
dan menjadi saksi akan hal yang tiada benar.

Perihal Sejarah

Sejarah yang dimaksud disini ialah sejarah bangsa Israil,
yaitu sejak Yakub sampai sebelum Nabi Isa.

a. II Raja-raja 24:1: Bermula, maka pada zaman baginda sudah
berangkatlah baginda, Nebukadnesar, raja Babil maka Raja
Yuyakin menjadi hambanya 3 tahun lamanya, kemudian berpaling
haluanlah baginda dan mendurhaka kepadanya.

b. II Raja-raja 25:2: Maka negeri itu dikepung rapat-rapat
sampai kepada tahun yang ke-11 daripada kerajaan Zedekia.

c. I Tawarikh 18:1: Hatta, maka kemudian daripada itu
dikalahkan Daud akan Palistin, ditaklukkannya akan mereka
itu, dan dirampasnya Gath serta dengan segala daerah
daripada tangan orang Palistin.

d. Ruth 1:3: Hatta, maka Elimelekh laki Naomi itupun
matilah, ketinggalan perempuan itu dengan kedua anak
laki-lakinya.

Perihal Nubuatan

Yaitu tentang hal-hal besar yang akan terjadi dikemudian
hari.

a. Daniel 6: 28: Bahwa ialah penebus dan penolong, dan iapun
membuat tanda-tanda ajaib di langit dan di atas bumi,
karena telah melepaskan Daniel daripada kandang singa.
b. Daniel 4: 10: Maka inilah segala khayal di kepalaku dalam
peraduanku, bahwa sesungguhnya kulihat adalah sebatang
pohon kayu ditengah-tengah bumi dan amat besar tingginya.
c. Yesaya 21: 7: Maka dilihatnya orang berkendaraan, orang
berkuda dua-dua, orang mengendarai unta, orang mengendarai
unta, lalu didengarnya sekuat-kuat ia boleh mendengar.
d. Yesaya 3: 24: Maka akan jadi kelak, bau busuk
menggantikan bau-bauan yang harum, dan kain compang-camping
akan ganti kain yang indah-indah, dan gundul kepala akan
ganti ikal-ikalan rambut, dan kain kembali akan ganti
pakaian hari raya, dan arang dimuka akan ganti elok paras.

Itukah kurang lebih Perjanjian Lama, yaitu suatu kumpulan
Taurat Musa, Zabur dan kitab Nabi-Nabi yang lain. Bila kita
lebih teliti membacanya, maka kita akan menjumpai suatu
tanda-tanya, hal mana mungkin disebabkan karena terlampau
banyaknya tangan yang menulis, dan mungkin pula karena ada
sebahagian diantaranya yang ditulis oleh tangan manusia
biasa, artinya bukan dengan bimbingan Rokh Allah. Kita
jumpai misalnya:

Adanya pertentangan ayat-ayat didalam Perjanjian Lama

a. Dalam Kejadian 46:21 disebutkan anak Bunyamin 10 orang.
Dalam Bilangan 26:38 disebutkan anak Bunyamin 5 orang.
Dalam I Tawarikh 7:8 disebutkan anak Bunyamin 3 orang.
b. Dalam II Raja-Raja 8:26 adapun umur Ahazia waktu naik
takhta 22 tahun. Dalam II Tawarikh 22:2 adapun umur
Ahazia waktu naik takhta 42 tahun.
c. Dalam II Raja-Raja 24:8 adapun umur Yoyakim 18 tahun
waktu naik raja. Dalam II Tawarikh 36:9 adapun umur
Yoyakim waktu naik raja 8 tahun.
d. Dalam II Semuil 8:4 disebut Daud menawan 1.700 orang
berkuda. Dalam I Tawarikh 18:4 disebut Daud menawan
7.000 orang berkuda.
e. Dalam II Semuil 8: 8 disebutkan Daud merampas kota-kota
Banhah dan Bieru. Dalam I Tawarikh 18:8 disebutkan Daud
merampas kota-kota Thilhah dan Khua.
f. Dalam Kejadian 7:2-3 disebutkan ambillah binatang halal
7-7 ekor. Dalam Kejadian 7:8-9 disebutkan maka datanglah
binatang itu 2-2 ekor.
g. Dalam II Semuil 24:9 disebutkan dalam kerajaan Daud ada
800.000 orang yang tahu menghunus pedang dan 500.000 orang
Yahudi. Dalam I Tawarikh 21:5 disebutkan dalam kerajaan Daud
ada 1.100.000 orang yang tahu menghunus pedang dan 470.000
orang Yahudi.

Adanya ceritera-ceritera yang meragu-ragukan hati

1. Allah lebih kejam daripada manusia: Dalam Semuil 15:2-3
disebutkan suatu perintah kepada raja Saul untuk membunuhi
sekalian orang Amalek, besar kecil tua muda bahkan sampai
kepada kambing-kambing domba-domba dan unta-unta tidak pula
terkecuali perempuan dan anak-anak. Akal kita bertanya:
Mengapakah Allah yang sedemikian rakhman rakhiem itu sampai
hati untuk mengeluarkan perintah itu? Bahkan ketika kemudian
oleh karena Saul menolak perintah Allah yang kejam itu, maka
berbaliklah amarah Allah kepadanya, dikutukinya ia sehingga
iapun dikalahkan oleh orang-orang Amalek. Bertanya hati
kita: Adakah manusia lebih berhati lembut dari pada Allah
itu sendiri?
2. Allah berbentuk sebagai manusia, makan minum dst-nya
Dikisahkan dalam Kejadian 18:1-33 Allah singgah di kemah
Ibrahim, makan-makan dan minum-minum, serta sempat pula
berdialog dan bercanda gurau dengan Ibrahim. Dalam Kejadian
32:25-32 bahkan diceriterakan Allah dapat dikalahkan oleh
nabi Yakub.
3. Allah kadang-kadang tidak bijaksana: Terbaca dalam
Kejadian 6: 6, maka bersesallah Allah sebab telah
diciptakannya manusia ini, maka Ia itu mendukacitakan
hatiNya. Dengan kata lain, karena kurang bijaksana-Nya,
maka Allah akhirnya menyesali apa yang telah diperbuatnya.
4. Teladan nabi-nabi kita biadab, berzina melebihi batas
Nabi Luth menyerahkan kedua puterinya yang masih perawan
untuk diperkosa oleh pemuda-pemuda Sodom dan Gomorah, gagal
dengan itu, maka puteri-puterinya memabuki ayahnya sehingga
mereka bersetubuh dengan bapaknya sendiri. (Kejadian pasal
19).
Karena takutnya maka Nabi Ibrahim menyerahkan atau
membiarkan Sarah, isterinya dibawa oleh raja Gerar dengan
maksud untuk dizinai (Kejadian 20).
Demikian pula Yehuda, yang berzina dengan anak menantunya
sendiri yang bernama Tamar (Kejadian 38) Sedangkan nabi
Samson berzina dengan perempuan lacur (Hakim-hakim 16). Nabi
dan Raja Daud berzina dengan Uria isteri perwira bawahannya,
yang baru saja datang bulan (II Semuil 11:4), sedangkan
didalam II Semuil 13:1-16 diceriterakam bahwa Ammon, putera
Nabi dan Raja Daud memperkosa adik kandungnya sendiri yang
bernama Tammar, bahkan sesudah diperkosa ia lalu mengusir
Tammar.
5. Tulisan (yang dianggap sebagai wahyu Allah itu)
kadang-kadang merangsang sex: Setelah diketahui oleh Onan
(cucu Nabi Yakub) akan bibit ini kelak bukan menjadi
benihnya, maka apabila ia bersetubuh dibuangkannya maninya
ketanah. (Kejadian 38:9). Kedua belah susumu seperti anak
kijang yang kembar, yang mencari makan diantara segala bunga
bakung. (Syirulasar 4:5).
Demi melihat akan kekasihnya, maka berkatalah Soleman:
Aku ini sudah menanggalkan pakaianku mana boleh aku
memakainya pula, dan aku ini sudah membasuhkan kakiku, mana
boleh aku mencemarkannya pula (Syirulasar 5:3). Bahwa
lembagamu (kemaluan perempuan) kekasih yaitu seperti pokok
kurma, dan susunya seperti tandan buah-buah (Syirulasar
7:7). Maka ia itu berbuat zina di Mesir, pada masa mudanya
ia berbuat zina itu, disanalah susunya dijamah, dan
disanalah mata susunya dipermainkan (Yehezkiel 23:2). Dan
lagi tiada ditinggalkan zinanya di Mesir yang sudah
bersetubuh dengannya pada masa mudanya dan sudah menjamah
mata susunya pada masa ia lagi anak perawan. (Yehezkiel 23:
8). Tetapi semakin dibuat zinanya sambil mengenangkan masa
mudanya, maka asyiklah ia terlebih daripada segala
gundik-gundiknya yang dagingnya seperti daging keledai dan
cemarnya seperti cemar kuda. (Yehezkiel 23: 19).

MENGAPAKAH PERJANJIAN LAMA JADI SEDEMIKIAN?

Dari suatu kesimpulan yang kuat, dapatlah diuraikan bahwa
memang pengikut-pengikut Musa tidaklah semuanya terdiri dari
orang yang baik-baik, melainkan ada pula segolongan
diantaranya yang lebih mementingkan sifat nasionalisnya,
sehingga untuk demi mempertinggi suku dan golongannya itu,
mereka kemudian tidak ragu-ragu mengaku-aku keturunan nabi
ini atau nabi anu, walaupun untuk memperkuat hal itu
terpaksa mereka menceriterakan ceritera fitnah, bahwa
keturunannya dengan nabi anu adalah dengan jalan zina. Dari
pembuktian sejarah, maka kitab Taurat Musa sendiri sudah
tidak asli lagi, sejak penjajahan Raja Babilonia yaitu Raja
Nebukadnesar pada tahun 660SM. Mereka merampas semua
kitab-kitab Yahudi dan merusaknya, antara lain dengan
memasukkan paham-paham ajaran dewa kafir Molokh, yaitu dewa
Api, sesajian darah, dan penyembahan Tuhan Rokh kudus selaku
burung merpati, hasil karya raja Hamurabbi. Kemudian pada
tahun 70M. masih pula dirusakkan oleh Titus, pada masa
pemerintahan Romawi yang merusakkan kota Yerusalem sampai
tiada dijumpai dua bata bersusun menjadi satu. Kerusakan ini
masih diperlarutkan pula setelah datangnya zaman baru,
dimana ada pula sebahagian ummat yang sengaja merusak nama
nabi-nabi yang dahulu, dengan mengecualikan Yesus atau Isa,
sebab mereka mempunyai latar belakang yang tersendiri antara
Isa dan nabi-nabi lainnya dengan menaruh atau lebih tepatnya
mendosakan nabi-nabi lain, serta menghilangkan seluruh
sifat-sifat kemanusiaan Yesus, maka mereka berharap orang
akan percaya bahwa Yesus itu sungguhlah anak Allah.






MENGAPA SAYA MASUK AGAMA ISLAM
dan MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD
SEBAGAI RASUL ALLAH S.W.T.

oleh: ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)

Penerbit: C.V. "RAMADHANI" - Semarang
Penyiar: "AB. SITTI SYAMSIYAH" - Sala

Naruto, Tokoh Asli INDONESIA yang Mendunia

Agan-agan semua pasti banyak yang tahu manga & anime Naruto, kan? Nggak gaul kalau kagak tahu...
Tapi tahukah agan, kalau tokoh utama serial ini, si Naruto itu, aslinya adalah saudara kita, anak Indonesia?...

Ini dia tokoh utamanya:
Berikut data-data yang berhasil ane kumpulkan sebagai bukti Naruto adalah orang Indonesia:

Asal nama Naruto >> Narto
Mungkin yang pernah belajar Bahasa Jepang, tahu hal ini. Lidah orang Jepang itu agak "belibet", jadi ada perbedaan pengucapan orang Jepang untuk kata dengan konsonan yang dobel. Misal: Dragon > Duragon, Restoran > Resutoran, dll.
Makanya, jadilah si Narto itu menjadi Naruto di Jepang...

Bantuan dari ahlinya:
1.by xcubanx View Post
tapi kalo dari soal nama ada benernya juga sih.... NARUTO ditulisnya pake hurup KATAKANA bukannya HIRAGANA, berarti NARUTO itu adalah nama yang berasal dari luar jepang (asing), kalo nama jepang selalu ditulis dengan HIRAGANA..... dan NARUTO adalah memang berasal dari NARTO..... tapi apakah Masashi Kisimoto Sensei membuat nama karakter Naruto dari kata Narto?? Hanya dia yang tahu...
2.by doyan29 View Post
hahahaha, pikiran kita sama ternyata

Naruto Shippuden = Narto Syaifuddin
Asal Negara:
Naruto dikisahkan berasal dari negara Api dengan iklim yang cerah dan hangat. Dimana lagi negara tropis dengan banyak gunung api aktif, selain di negara kita tercinta?...
Dan yang perlu agan tahu, INDONESIA ADALAH NEGARA YANG MEMILIKI POTENSI ENERGI PANAS BUMI (GEOTHERMAL) TERBESAR DI DUNIA...
Desa Tempat Tinggal:
Penggemar serial ini pasti tahu Desa Konoha, yang berarti Desa Daun.
Agan tahu di manakan letak Desa Daun yang sesungguhnya?..
Coba cek di google: Desa Daun terletak di Kecamatan Sangkapura, letaknya di Pulau Bawean, Jawa Timur.
Ini dia penampakan salah satu sudut Desa Daun
Pemimpin Desa Konoha (Hokage) = Presiden RI:

Kaya’nya udah berkali-kali postingan tentang ini. Cari di search aja kalau nggak percaya. Ane ulang dikit aja:
1. Hokage Pertama: Senju Hasirama, Founding Father-nya Konoha. Presiden Soekarno dikenal sebagai Founding Father-nya Indonesia.
2. Hokage Kedua, Senju Tobirama, adalah penerus dari Shodaime. Soeharto adalah penerus dari Soekarno. Rambut putih menjadi ciri khas mereka berdua.
3. Prof.BJ.Habibie dikenal sebagai Presiden yang paling pintar. Hokage Ketiga, Sarutobi, adalah Hokage yang mempunyai julukan “The Professor”, karena mengetahui & menguasai segala jurus di Konoha
4. Hokage Keempat, Namikaze Minato, menjadi Hokage hanya sebentar, karena dia mati muda. Gusdur dikenal juga menjabat sebagai presiden dalam waktu singkat (2 tahun), karena dilengserkan.
5. Hokage Kelima, Tsunade, adalah hokage wanita pertama Konoha, dan merupakan keturunan langsung Hokage pertama. Megawati adalah Presiden wanita pertama Indonesia, merupakan putri Presiden pertama
6. Presiden Keenam RI adalah SBY. Hokage keenam belum ada, karena ketika Tsunade terluka Danzo hanya menjadi pejabat sementara. Calon terkuat adalah Hatake Kakashi, gurunya Naruto. Keduanya sama-sama cakep dan gagah. Coba tanya ibu-ibu yang milih SBY...

Tingkatan Ninja=Tingkatan TNI/POLRI
Berikut tingkatan ninja dalam serial Naruto, dan terjemahannya kalau di Indonesia:
1. Genin > tamtama
2. Chunin > bintara
3. Jonin > perwira
4. Tokubetsu Jonin/Special Jonin > perwira menengah
5. Jonin Hancho/Commander Jonin > perwira tinggi/jenderal

Nah, lima bukti tersebut apakah masih meragukan? Mungkin agan-sista penggemar Naruto ada yang punya bukti lain...

Dan, inilah sosok Pak Narto yang sebenarnya:
Jubah Akatsuki=Motif Batik Cirebon
Penggemar Naruto pasti tahu dengan Akatsuki, yang sekarang ini menjadi musuh utama para Shinobi di semua negara. Agan pasti juga familiar dengan jubah yang menjadi kostum para anggota Akatsuki
Nah, tak disangka tak diduga, ternyata, motifnya mengambil dari batik Mega Mendung dari Cirebon!...
Kagak percaya? Ini penampakannya
Makanan Kesukaan Naruto, Ada di Jogja
Agan-sista penggemar Naruto, pasti tahu makanan kesukaan Naruto kan?
Dan atas informasi dari Jogja, ternyata makanan kesukaan Naruto udah ada di Jogja...
sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5710492

Inilah Sang Pencipta Adobe Photoshop

Nama aplikasi pengolah grafis yang paling fenomenal, Adobe Photoshop, mungkin sangat familiar bagi kita gan. Tapi siapakah yang tahu mengenai nama-nama di balik penciptaannya?

Bisa dibilang, hampir seluruh orang kreatif di dunia menggunakan Adobe Photoshop. Namun sayangnya banyak yang tidak mengenal sang founder, Thomas Knoll dan John Knoll. Wajar memang, mengingat sejak debut peluncurannya pada awal tahun 1990, baru saat inilah nama mereka muncul di beberapa buku-buku desain, buku-buku award, atau majalah tahunan desain grafis. Aplikasi yang diciptakannya (Adobe Photoshop, red) telah banyak merubah attitude dan proses kreasi desainer. Mulai dari penggunaan untuk manipulasi foto hingga aplikasi manipulasi film.

Korbankan study demi photoshop

Semua bermula pada tahun 1987 saat Thomas Knoll, seorang kandidat doktor di Universitas Michigan, Amerika Serikat (AS), membeli ‘Apple Mac Plus’ terbaru untuk mendukung pengerjaan thesisnya. Ia pun terkejut ketika komputer yang dibelinya itu tak mampu menampilkan gambar berwarna grayscale yang berkualitas pada monitor monokrom. Lalu dengan gaya seorang hacker, Thomas memberanikan diri membuat kode sendiri untuk memperbaiki kekurangan tersebut.

Dibantu adiknya, John Knoll, Thomas pun siap beraksi. Pengalaman dalam meraih Piala Oscar tahun 1989 (kategori efek visual terbaik dalam film ‘The Abyss’), serta partisipasinya dalam film ‘Star Wars’ dan ‘Star Trek’, meyakinkan Thomas untuk mampu merubah komputernya. Ia yakin bahwa software yang sedang dibuat itu mirip sekali dengan yang digunakan di ILM (Industrial Light & Magic), tempat John bekerja. Sejak itulah Thomas mulai serius mengembangkan software image pertamanya, yang kemudian lahir dengan nama “Display”.

Untuk lebih serius menggarap program tersebut, Thomas mengambil cuti studi 6 bulan dan mengajak John bekerjasama untuk menjual aplikasi ini secara lebih profesional. Dalam perkembangannya, mereka menjumpai berbagai tantangan berliku. Salah satu yang menyakitkan adalah ketika karya mereka dianggap tidak menjual. Namun, knoll bersaudara tak patah arang. Mereka bahkan berhasil mengembangkan suatu metode inovatif yang belakangan dikenal sebagai ‘plug-ins’. Tepatnya sebuah fitur untuk menyelaraskan ‘tones’, ‘hue & saturation’, serta beberapa kontrol keseimbangan gambar lainnya.


Lahirnya Debut Adobe Photoshop
Saat pengembangan “Display” menjadi semakin baik, hasilnya pun muncul dengan nama “ImagePro”. Baru pada tahun 1988, perusahaan scanner BarneyScan tertarik untuk membelinya sebagai software bawaan scanner. Nah, saat itulah nama Photoshop lahir. Tapi sayang, Photoshop muda ini hanya dibuat 200 copy saja sehingga belum dikenal masyarakat luas. Tak ingin berpuas hati, mereka lalu mencoba mencari peruntungan di kawasan industri terkenal, ‘Silicon Valley’.

Selangkah demi selangkah, keberuntungan pun mulai berpihak. Mereka berhasil mendemonstrasikan keunggulan program Photoshop kepada Apple Computer Inc dan Adobe. Alhasil, pihak Adobe kepincut dan langsung membeli lisensi program itu. Kemudian pihak Adobe sepakat untuk merilis Adobe Photoshop 1.0 pada bulan Februari 1990. Program itu berkapasitas sama dengan sekeping floppy disk (1,4 Mb) yang hanya bisa dioperasikan untuk komputer ber-platform Macintosh.


Merambah ke Windows
Setelah itu Adobe Photoshop mulai mencatat sejarah hingga menjadi salah satu masterpiece di dunia teknologi informasi. Next, Adobe Photoshop 2.0 dirilis pada Juni 1991 yang lagi-lagi hanya bisa dioperasikan di bawah platform Macintosh. Seiring dengan perkembangannya, Windows dinilai mulai mendominasi pasar komputer. Maka pada tahun 1992 diluncurkanlah Adobe Photoshop Versi 2.5, yang pertama kalinya bisa dioperasikan ke Windows.

Pada November 1993, kembali diluncurkan versi 2.5.1 namun kali ini Windows tidak diikutsertakan. Baru pada Versi 3.0 di tahun 1994 diluncurkan kembali untuk Macintosh & Windows. Begitu pula dengan versi 4.0 (1996), versi 4.0.1 (1997), versi 5.0 (1998), versi 5.0.1 (1999), versi 5.5 (1999), versi 6.0 (2000), versi 6.0.1 (2001), versi 7 (2002), versi 7.0.1 (2002). versi 8.0/CS (2003), kemudian disusul dengan CS 2 (2005), CS 3 (2007), CS 4 (2008), dan yang terbaru adalah CS5 (2010).

Saat ini Thomas dan John Knoll bekerja di Adobe. Kalau diperhatikan, nama mereka selalu terpampang saat kita membuka aplikasi software Adobe Photoshop. Sambil terus mengembangkan Photoshop, John masih disibukan dengan profesinya sebagai Visual Effect Supervisor di ILM. Beberapa film science fiction terkenal yang pernah ditangani John antara lain

2009 Avatar


2009 Harry Potter and the Half-Blood Prince
2009 Confessions of a Shopaholic
2008 Speed Racer
2007 Pirates of the Caribbean: At World’s End
2006 Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest
2005 Star Wars Episode III: Revenge of the Sith
2003 Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl
2002 Star Wars Episode II: Attack of the Clones
2000 Mission to Mars
1999 Deep Blue Sea
1999 Star Wars Episode I: The Phantom Menace
1996 Star Trek: First Contact
1996 Mission: Impossible
1994 Star Trek Generations
1994 Baby’s Day Out
1991 Hudson Hawk
1991 Hook
1990 The Hunt for Red October
1989 The Abyss
1988 Willow
1987 Innerspace
1987 Empire of the Sun
1987 Star Trek: The Next Generation
1986 Star Trek IV: The Voyage Home
1986 Captain EO

sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4363482

Membimbing Bawahan

Dalam bekerja, hampir setiap orang mendambakan memperoleh jabatan yang tinggi. Namun demikian seringkali dijumpai seseorang yang mendapat promosi kenaikan jabatan/pangkat tidak siap dengan jabatan baru tersebut sehingga kinerjanya menjadi turun dan bahkan lebih buruk daripada ketika ia masih menjadi pegawai biasa. Permasalahan yang seringkali dialami para supervisor/manager baru tersebut bukanlah terletak pada kemampuan teknis dalam mengerjakan tugas di lapangan tetapi lebih pada kemampuan managerial untuk membangun semangat kerja para bawahannya. Artinya para supervisor/manager baru tersebut banyak yang tidak siap ketika diberikan tanggungjawab membimbing, melatih, memotivasi dan menilai kinerja para bawahannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, apa saja yang harus diperhatikan oleh supervisor/manager dalam membangun semangat kerja bawahannya. Beberapa hal di bawah ini mungkin dapat dijadikan pertimbangan jika anda kebetulan adalah seorang supervisor atau manager.

1. Jadilah Pendengar yang Baik
Carl Rogers, seorang pakar di bidang psikologi, pernah berkata bahwa penghalang yang terbesar untuk melakukan komunikasi pribadi adalah ketidaksanggupan seseorang untuk mendengarkan dengan baik, dengan penuh pengertian dan perhatian kepada orang lain. Jika anda diberi tugas untuk membimbing dan melatih seseorang maka hal ini merupakan salah satu hal terpenting yang harus diingat. Ketika anda sedang berbicara dengan bawahan anda jagalah agar anda tidak terlalu banyak bicara, melainkan lebih banyak mendengarkan keluhan dan masukan dari bawahan anda. Kesediaan untuk mendengar akan memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengutarakan keinginan dan pendapatnya. Dengan mendengar berarti anda memperhatikannya, anda mempunyai suatu perhatian yang konstruktif mengenai masalah yang dihadapi olehnya, dimana mungkin anda selaku atasan mempunyai alternatif solusi yang dibutuhkan orang tersebut. Dengan demikian akan tercipta rasa aman dan nyaman sehingga bawahan anda lebih mau terbuka terhadap saran-saran yang diberikan. Selain itu mendengarkan seseorang yang secara bebas berbicara tentang dirinya sendiri merupakan jalan terbaik untuk mengenal lebih jauh siapa lawan bicara kita tersebut. Meskipun demikian mendengarkan tidaklah selalu berarti bahwa anda percaya terhadap segala yang anda dengar. Tentu saja untuk dapat menjadi pendengar yang baik dibutuhkan kesabaran dan kerendahan hati.

2. Kenali Pekerjaan yang Dilakukan
Kita sering melakukan kesalahan dalam menginterpretasi dan menilai hasil kerja seseorang sebagai akibat dari suatu pandangan dan pengetahuan yang dangkal sekali tentang pekerjaan orang tersebut. Seringkali kita menjumpai seorang atasan yang mengharapkan bawahannya melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan merupakan kapasitasnya. Jika mengambil perumpamaan hal tersebut adalah ibarat mengharapkan pohon mangga menghasilkan buah durian. Mustahil bukan? Akibatnya tidak sedikit bawahan yang menjadi frustrasi dan bahkan tidak "respect" terhadap atasan karena atasan demikian dinilai tidak tahu apa pekerjaan bawahannya sebenarnya (padahal ia seharusnya tahu). Jika anda adalah seorang atasan maka sudah seharusnya anda mengetahui apa yang wajib dan baik untuk dikerjakan atau diselesaikan bawahan anda. Anda juga harus dapat mengetahui secara pasti apakah bawahan anda mengerjakan tugas dengan suatu cara atau jalan yang aman yang dapat diterima oleh perusahaan. Jika ternyata bawahan anda dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan cara-cara yang dapat diterima tetapi tidak sesuai dengan cara anda, maka sedapat mungkin biarlah ia menggunakan cara tersebut. Jangan cepat-cepat mengkritik atau pun memaksanya untuk melakukan menurut cara anda. Sebaliknya jika ia ternyata tidak dapat menyelesaikan tugasnya, maka anda perlu melakukan suatu perubahan. Langkah awal dalam melakukan perubahan tersebut adalah dengan membuat suatu persetujuan antara anda dan bawahan mengenai hal-hal yang mendasar dari pekerjaan tersebut.

3. Kenali Bawahan Anda
Sebagai atasan, anda harus mengetahui kesanggupan dan bakat-bakat anak buah anda dan menolong mereka untuk menggunakan kemampuannya untuk disalurkan dalam pekerjaan. Anda juga dituntut untuk mendorong usaha-usaha perbaikan diri bawahan, mengerti kebutuhan dan keinginan mereka, dsb. Sebagai contoh: anda harus dapat membedakan apakah bawahan anda lebih tertarik pada kesempatan dan tantangan karir atau pada materi seperti uang atau lebih pada status. Jika anda dapat mengindentifikasi hal ini maka akan lebih mudah bagi anda untuk mengarahkan dan memotivasi bawahan anda. Anda sudah semestinya anda mengenal bawahan anda, jika tidak secara pribadi sekurang-kurangnya anda mengenali karakter-karakter penting yang berguna bagi produktivitas bawahan tersebut. Beberapa supervisor/manajer merasa takut untuk mengenal lebih dekat bawahannya, karena dengan kedekatannya itu maka mereka akan menjadi terlalu lunak dan salah dalam menilai prestasi bawahan. Pendapat semacam itu sebenarnya merupakan suatu kekeliruan, karena mengenali seseorang dan menghargai kepribadian serta keunikan yang dimilikinya tidaklah berarti bahwa anda tidak menuntut ia untuk bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan yang berlaku.

4. Kenali Perlombaan yang Ingin Anda Lakukan
Sebagai pejabat baru dan masih berada dalam semangat yang menyala-nyala untuk mendorong dan memotivasi bawahan anda, anda mungkin terus memacu bawahan anda untuk melakukan sesuatu, yang sesungguhnya tidak terlalu signifikan. Hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar karena anda mungkin masih dalam tahap ingin menunjukkan jati diri sebagai atasan yang pantas menduduki jabatan tersebut. Namun demikian kondisi ini harus benar-benar diwaspadai mengingat bahwa tidak ada seorangpun bawahan yang mampu bekerja dalam kondisi yang tetap maksimal setiap hari. Jadi janganlah anda terus-menerus berteriak "awas ada macan", sampai anak buah anda kelelahan dan akhirnya ketika "macan" yang sesungguhnya tiba anak buah anda sudah kehabisan tenaga dan tidak memiliki semangat lagi. Selain itu bawahan anda mungkin akan merasa bosan dan jengkel karena dorongan-dorongan anda untuk bekerja lebih giat dan bersemangat, sementara mereka mengetahui bahwa pekerjaan yang dikerjakan tersebut tidak begitu penting. Contoh: anda memberikan tugas atau proyek khusus kepada bawahan anda tanpa ada kejelasan apa tindak lanjutnya, kapan diaplikasikan dan tidak ada target pasar yang jelas, sementara bawahan anda tersebut masih harus mengerjakan tugas-tugas rutin yang sudah snagat jelas manfaatnya bagi perusahaan. Oleh karena itu amat sangat penting bagi anda selaku atasan untuk dapat menentukan prioritas pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga tidak ada kegiatan yang terlihat "mubazir" dan hanya sekedar membuat bawahan anda terlihat sibuk. Tanpa kemampuan untuk menentukan hal ini maka bawahan anda akan cenderung tidak tidak bisa membedakan antara suatu pekerjaan yang urgent dengan yang rutin karena setiap hari mereka selalu dikejar-kejar.

5. Gunakan Peristiwa-Peristiwa Khusus
Dalam aktivitas kerja selalu saja ada kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa khusus yang dapat dijadikan bahan atau contoh untuk membangun semangat kerja bawahan anda. Contoh: Keberhasilan divisi anda dalam memenangkan suatu proyek atau keberhasilan divisi dalam memangkas biaya produksi atau pun penghargaan yang diberikan oleh media massa (masyarakat) kepada teamwork anda. Sebaliknya ada juga peristiwa-peristiwa dimana anda dan bawahan anda mungkin mengalami kegagalan. Gunakan keberhasilan ataupun kegagalan tersebut sebagai bahan pembelajaran. Tunjukkan kepada bawahan anda faktor-faktor apa saja yang membuat divisi anda meraih sukses. Dan tunjukkan juga faktor-faktor atau perilaku apa saja yang menyebabkan divisi anda mengalami kegagalan. Dalam menyikapi kegagalan, carilah alternatif solusi secara bersama-sama, usahakan banyak ide-ide yang dapat diutarakan, dan jangan sekali-kali mematahkan semangat bawahan anda sebab bila ia patah semangat maka banyak hal yang tidak akan tercapai. Sebagai atasan, anda harus jeli memanfaatkan peristiwa yang ada untuk mengarahkan bawahan dalam memahami dan menghadapi fakta atau realitas dalam pekerjaan sehari-hari.

6. Berikan Kesempatan
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan bawahan dalam bekerja jarang sekali berakibat fatal. Artinya dari kesekian banyak kesalahan yang mungkin dilakukan masih terdapat peluang untuk diperbaiki dan diberikan kesempatan untuk berubah. Oleh karena itu, janganlah semata-mata memberikan hukuman kepada bawahan yang kebetulan melakukan kesalahan, tapi tolonglah dia dan berikan kesempatan kedua untuk memperbaiki dirinya. Jika anda memang sudah menyerah terhadap kemungkinan perbaikan dari seorang bawahan, yaitu jika anda merasa bahwa pekerjaannya sangat tidak memuaskan dan dia tidak mungkin lagi dapat memaksimalkan pekerjaan tersebut (meski sudah dilakukan bimbingan dan pelatihan), janganlah berpura-pura menolongnya dan hentikanlah usaha-usaha melakukan kritik yang konstruktif, karena semua itu tidak akan berguna lagi. Katakanlah kepadanya dengan terus terang bahwa pekerjaan yang dia lakukan tidak berhasil. Kemudian sarankan suatu mutasi ke bidang lain yang lebih sesuai, jika hal itu memungkinkan, atau berhentikan orang tersebut melalui prosedur yang berlaku.

7. Delegasikan Tanggungjawab
Salah satu hal penting dari sifat-sifat seorang atasan adalah bagaimana ia dapat mendelegasikan atau mewakilkan tanggungjawab dan wewenang kepada bawahannya. Seorang atasan yang buruk tidak akan pernah mau dan mampu mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang kepada bawahannya. Sebaliknya atasan yang lemah akan terlalu mudah mendelegasikan tanpa adanya pengawasan atau kontrol yang cukup. Sementara itu jika anda ingin menjadi atasan yang yang baik maka delegasikan tanggung jawab dan wewenang anda dengan suatu catatan atau agenda yang memuat waktu penyelesaian pekerjaan tersebut. Mintalah laporan perkembangan pekerjaan pada waktu-waktu tertentu dan lakukan tindakan-tindakan yang positif jika permasalahan muncul atau terjadi.

8. Patuhi Batas-batas Peran Anda
Sebagai atasan anda harus menyadari benar kemampuan anda, anda tidak dapat mengubah semua hal sesuai dengan keinginan anda. Anda harus menyadari bahwa anda bukanlah dokter bedah otak, yang dapat mengoperasi setiap orang sesuka hati anda, anda juga bukanlah pendeta/kiai bagi bawahan anda dan anda juga bukan ahli psikologi yang dapat menyembuhkan berbagai masalah psikologisnya. Ingatlah bahwasanya ada tiga jalan yang fundamental untuk mengubah seseorang: yaitu tobat keagamaan, psikoterapi dan operasi otak. Anda adalah seorang pemimpin, janganlah memaksakan diri untuk melakukan ketiga hal tersebut. Salah-salah anda akan menjadi korbannya. Selain beberapa hal diatas pasti masih banyak cara untuk meningkatkan kemampuan managerial anda dalam meningkatkan kinerja para bawahan anda. Dengan tulisan ini kami berharap bahwa hal-hal diatas dapat memperkaya wawasan anda sehingga lebih percaya diri dalam membimbing bawahan anda. Selamat mencoba. (jp)

sumber:http://okta1988.comze.com/kecerdasan%20manusia.html

Mengenal Mekanisme Pertahanan Diri

Sebagian dari cara individu mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stress atau pun konflik adalah dengan melakukan mekanisme pertahanan diri baik yang ia lakukan secara sadar atau pun tidak. Hal ini sesuai dengan pendapat dikemukakan oleh Freud sebagai berikut : Such defense mechanisms are put into operation whenever anxiety signals a danger that the original unacceptable impulses may reemerge (Microsoft Encarta Encyclopedia 2002) Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri (defence mechanism) untuk menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan. Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Jadi, mekanisme pertahanan diri melibatkan unsur penipuan diri. Istilah mekanisme bukan merupakan istilah yang paling tepat karena menyangkut semacam peralatan mekanik. Istilah tersebut mungkin karena Freud banyak dipengaruhi oleh kecenderungan abad ke-19 yang memandang manusia sebagai mesin yang rumit. Sebenarnya, kita akan membicarakan strategi yang dipelajari individu untuk meminimalkan kecemasan dalam situasi yang tidak dapat mereka tanggulangi secara efektif. Tetapi karena “mekanisme pertahanan diri” masih merupakan istilah terapan yang paling umum maka istilah ini masih akan tetap digunakan. Berikut ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh sebagian besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang dasyat dalam perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri berikut, diantaranya dikemukakan oleh Freud, tetapi beberapa yang lain merupakan hasil pengembangan ahli psikoanalisis lainnya.

Represi
Represi didefinisikan sebagai upaya individu untuk menyingkirkan frustrasi, konflik batin, mimpi buruk, krisis keuangan dan sejenisnya yang menimbulkan kecemasan. Bila represi terjadi, hal-hal yang mencemaskan itu tidak akan memasuki kesadaran walaupun masih tetap ada pengaruhnya terhadap perilaku. Jenis-jenis amnesia tertentu dapat dipandang sebagai bukti akan adanya represi. Tetapi represi juga dapat terjadi dalam situasi yang tidak terlalu menekan. Bahwa individu merepresikan mimpinya, karena mereka membuat keinginan tidak sadar yang menimbulkan kecemasan dalam dirinya. Sudah menjadi umum banyak individu pada dasarnya menekankan aspek positif dari kehidupannya. Beberapa bukti, misalnya:

* individu cenderung untuk tidak berlama-lama untuk mengenali sesuatu yang tidak menyenangkan, dibandingkan dengan hal-hal yang menyenangkan,
* berusaha sedapat mungkin untuk tidak melihat gambar kejadian yang menyesakkan dada,
* lebih sering mengkomunikasikan berita baik daripada berita buruk,
* lebih mudah mengingat hal-hal positif daripada yang negatif,

Supresi
Supresi merupakan suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan menjaga agar impuls-impuls dan dorongan-dorongan yang ada tetap terjaga (mungkin dengan cara menahan perasaan itu secara pribadi tetapi mengingkarinya secara umum). Individu sewaktu-waktu mengesampingkan ingatan-ingatan yang menyakitkan agar dapat menitik beratkan kepada tugas, ia sadar akan pikiran-pikiran yang ditindas (supresi) tetapi umumnya tidak menyadari akan dorongan-dorongan atau ingatan yang ditekan (represi)

Reaction Formation (Pembentukan Reaksi)
Individu dikatakan mengadakan pembentukan reaksi adalah ketika dia berusaha menyembunyikan motif dan perasaan yang sesungguhnya (mungkin dengan cara represi atau supresi), dan menampilkan ekspresi wajah yang berlawanan dengan yang sebetulnya. Dengan cara ini individu tersebut dapat menghindarkan diri dari kecemasan yang disebabkan oleh keharusan untuk menghadapi ciri-ciri pribadi yang tidak menyenangkan. Kebencian, misalnya tak jarang dibuat samar dengan menampilkan sikap dan tindakan yang penuh kasih sayang, atau dorongan seksual yang besar dibuat samar dengan sikap sok suci, dan permusuhan ditutupi dengan tindak kebaikan.

Fiksasi
Dalam menghadapi kehidupannya individu dihadapkan pada suatu situasi menekan yang membuatnya frustrasi dan mengalami kecemasan, sehingga membuat individu tersebut merasa tidak sanggup lagi untuk menghadapinya dan membuat perkembangan normalnya terhenti untuk sementara atau selamanya. Dengan kata lain, individu menjadi terfiksasi pada satu tahap perkembangan karena tahap berikutnya penuh dengan kecemasan. Individu yang sangat tergantung dengan individu lain merupakan salah satu contoh pertahan diri dengan fiksasi, kecemasan menghalanginya untuk menjadi mandiri. Pada remaja dimana terjadi perubahan yang drastis seringkali dihadapkan untuk melakukan mekanisme ini.

Regresi

Menarik Diri
Reaksi ini merupakan respon yang umum dalam mengambil sikap. Bila individu menarik diri, dia memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun. Biasanya respons ini disertai dengan depresi dan sikap apatis.

Mengelak
Bila individu merasa diliputi oleh stres yang lama, kuat dan terus menerus, individu cenderung untuk mencoba mengelak. Bisa saja secara fisik mereka mengelak atau mereka akan menggunakan metode yang tidak langsung.

Denial (Menyangkal Kenyataan)
Bila individu menyangkal kenyataan, maka dia menganggap tidak ada atau menolak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan (sebenarnya mereka sadari sepenuhnya) dengan maksud untuk melindungi dirinya sendiri. Penyangkalan kenyataan juga mengandung unsur penipuan diri.

Fantasi
Dengan berfantasi pada apa yang mungkin menimpa dirinya, individu sering merasa mencapai tujuan dan dapat menghindari dirinya dari peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan, yang dapat menimbulkan kecemasan dan yang mengakibatkan frustrasi. Individu yang seringkali melamun terlalu banyak kadang-kadang menemukan bahwa kreasi lamunannya itu lebih menarik dari pada kenyataan yang sesungguhnya. Tetapi bila fantasi ini dilakukan secara proporsional dan dalam pengendalian kesadaraan yang baik, maka fantasi terlihat menjadi cara sehat untuk mengatasi stres, dengan begitu dengan berfantasi tampaknya menjadi strategi yang cukup membantu

Rasionalisasi
Rasionalisasi sering dimaksudkan sebagai usaha individu untuk mencari-cari alasan yang dapat diterima secara sosial untuk membenarkan atau menyembunyikan perilakunya yang buruk. Rasionalisasi juga muncul ketika individu menipu dirinya sendiri dengan berpura-pura menganggap yang buruk adalah baik, atau yang baik adalah yang buruk.

Intelektualisasi
Apabila individu menggunakan teknik intelektualisasi, maka dia menghadapi situasi yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara analitik, intelektual dan sedikit menjauh dari persoalan. Dengan kata lain, bila individu menghadapi situasi yang menjadi masalah, maka situasi itu akan dipelajarinya atau merasa ingin tahu apa tujuan sebenarnya supaya tidak terlalu terlibat dengan persoalan tersebut secara emosional. Dengan intelektualisasi, manusia dapat sedikit mengurangi hal-hal yang pengaruhnya tidak menyenangkan bagi dirinya, dan memberikan kesempatan pada dirinya untuk meninjau permasalah secara obyektif.

Proyeksi
Individu yang menggunakan teknik proyeksi ini, biasanya sangat cepat dalam memperlihatkan ciri pribadi individu lain yang tidak dia sukai dan apa yang dia perhatikan itu akan cenderung dibesar-besarkan. Teknik ini mungkin dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan karena dia harus menerima kenyataan akan keburukan dirinya sendiri. Dalam hal ini, represi atau supresi sering kali dipergunakan pula.

Sumber bacaan:

* Atkinson Rita L. dan Hilgard E.R. (1999). Pengantar Psikologi.
* Davidoff Linda L. (1991). Psikologi - Suatu Pengantar.
* Hall dan Linzey. (1995). Psikologi Kepribadian 1, Teori-teori Psikodinamis.
* Microsoft Encarta Encyclopedia 2002.

sumber : http://okta1988.comze.com/mekanisme%20mempertahankan%20diri.html

Ahlus Sunnah wal Jama'ah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Prinsip-prinsip Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Sesungguhnya Ahlus sunnah wal Jam’ah berjalan diatas prinsip-prinsip yang jelas dan kokoh baik dalam i’tiqad, amal maupun perilakunya. Seluruh prinsip-prinsip yang agung ini bersumber pada kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya dan apa-apa yang dipegang teguh oleh para pendahulu umat dari kalangan sahabat, tabi’in dan para pengikut mereka yang setia.
Prinsip-prinsip tersebut teringkas dalam butir-butir berikut :

Prinsip Pertama : beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, hari akhir dan taqdir baik dan buruk.
1. Iman kepada Allah
Beriman kepada Allah artinya berikrar dengan macam-macam tauhid yang tiga serta beri’tiqad dan beramal dengannya yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluuhiyyah dan tauhid al-asmaa wa-ash-shifaat. Adapun tauhid rububiyah adalah mentauhidkan segala apa yang dikerjakan Allah baik mencipta, memberi rejeki, menghidupkan dan mematikan, dan bahwasannya Dia itu adalah raja dan penguasa segala sesuatu. Tauhid uluuhiyyah artinya mengesakan Allah melalui segala pekerjaan hamba yang dengan cara itu mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah apabila memang hal itu disyari’atkan oleh-Nya seperti berdo’a, takut, rojaa’[harap], cinta, dzab [penyembelihan], nadazar [janji], istiáanah [minta pertolongan], al-istighosah [minta bantuan], al-isti,adzah [meminta perlindungan], sholat, shoum, haji, berinfaq di jalan Allah dan segala apa saja yang disyari’atkan dan diperintahkan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun baik seorang malaikat, nabi, wali maupun yang lainnya. Sedangkan makna tauhid al-asma wa-shifaat adalah menetapkan apa-apa yang Allah dan Rasul-Nya telah tetapkan atas diri-Nya baik itu berkenaan dengan nama-nama maupun sifat-sifat Allah dan mensucikan-Nya dari segala aib dan kekurangan sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah dan Rasul-Nya. Semua ini kita yakini tanpa tasybiih [penyerupaan], tahrif [penyelewengan], ta’thil [penafian], dan tanpa takwil :

قَوْمَ فِرْعَوْنَ أَلا يَتَّقُونَ (١١)

11. (yaitu) kaum Fir'aun. mengapa mereka tidak bertakwa?"

وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٨٠)

180. hanya milik Allah asmaa-ul husna[585], Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya[586]. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

[585] Maksudnya: Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.
[586] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan Nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk Nama-nama selain Allah.


2. Iman kepada para Malaikat-Nya
Yakni membenarkan adanya para malaikat dan bahwasannya mereka itu adalah makhluk dari sekian banyak makhluk Allah, diciptakan dari cahaya. Allah menciptakan malaikat dalam rangka untuk beribadah kepada-Nya dan menjalankan perintah-perintah-Nya didunia ini :

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ (٢٦)

26. dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah. sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan[957],

[957] Ayat ini diturunkan untuk membantah tuduhan-tuduhan orang-orang musyrik yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu anak Allah.

لا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ (٢٧)

27. mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.

الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١)

1. segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


3. Iman kepada kitab-kitab-Nya
Yakni membenarkan adanya kitab-kitab Allah beserta segala kandungannya baik yang berupa hidayah [petunjuk] dan cahaya serta mengimani bahwasannya yang menurunkan kitab-kitab itu adalah Allah sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Dan bahwasannya yang paling agung diantara sekian banyak kitab-kitab itu adalah tiga kitab yaitu Taurat, injil dan Al-Qur’an dan diantara ketiga kitab agung tersebut ada yang teragung yakni Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang agung.

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا (٨٨)

88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

Dan Ahlussunnah wal Jama’ah mengimani bahwa Al-Qur’an itu adalah kalam [firman] Allah, dan dia bukanlah makhluk baik huruf maupun artinya. Berbeda dengan pendapat golongan Jahmiyah dan MU’tazilah, mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk baik huruf dan maknanya. Berbeda pula dengan pendapat Asyaaírah dan yang menyerupai mereka, yang mengatakan bahwa kalam [firman] Allah hanyalah artinya saja, sedangkan huruf-hurufnya adalah makhluk. Menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, kedua pendapat tersebut adalah bathil :

وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ كَلامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْلَمُونَ (٦)

6. dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.


4. Iman kepada para Rasul
Yakni membenarkan semua rasul-rasul baik yang Allah sebutkan nama mereka maupun yang tidak, dari yang pertama sampai yang terakhir, dan penutup para nabi tersebut adalah nabi kita Muhammad saw. Artinya pula beriman kepada para rasul seluruhnya dan beriman kepada nabi kita secara terperinci serta mengimani bahwasannya beliau adalah penutup para nabi dan rasul dan tidak ada nabi sesudahnya, maka barangsiapa yang keimanannya kepada para rasul tidak demikian berarti dia telah kafir. Termasuk pula beriman kepada para rasul adalah tidak melalaikan dan tidak berlebih-lebihan terhadap hak mereka dan harus berbeda dengan kaum Yahudi dan Nashara yang berlebih-lebihan terhadap para rasul mereka sehingga mereka menjadikan dan memperlakukan para rasul itu seperti memperlakukan terhadap Tuhannya sebagaimana yang difirmankan Allah

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (٣٠)

30. orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru Perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?

Sedangkan orang-orang sufi dan para ahli filsafat telah bertindak sebaliknya. Mereka telah merendahkan dan menghinakan hak para rasul dan lebih mengutamakan para pemimpin mereka. Sedangkan kaum penyembah berhala dan atheis telah kafir kepada seluruh rasul tersebut. Orang-orang Yahudi telah kafir terhadap nabi Isa as dan Muhammad saw, sedangkan orang-orang Nasahara telah kafir kepada nabi Muhammad saw. Dan orang-orang yang mengimani sebagian mengingkarai sebagian darai para rasul Allah, maka dia telah mengingkari dengan seluruh rasul.

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا (١٥٠)

150. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan[373] antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan Kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan Perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),

[373] Maksudnya: beriman kepada Allah, tidak beriman kepada rasul-rasul-Nya.

أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا (١٥١)

151. merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (٢٨٥)

285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."


5. Iman kepada hari Akhirat
Yakni membenarkan apa-apa yang akan terjadi setelah kematian dari hal-hal yang telah diberitakan Allah dan Rasul-Nya baik tentang adzab dan nikmat kubur, hari kebangkitan dari kubur, dan hari berkumpulnya manusia dipadang mahsayar, hari perhitungan dan ditimbangnya segala amal perbuatan dan pemberian buku laporan amal dengan tangan kanan atau kiri, tentang jembatan [sirat], serta surga dan neraka. Disamping itu keimanan untuk bersiap sedia dengan amalan-amalan sholeh dan meninggalkan amalan sayyi-aat [jahat] serta bertaubah dari padanya. Dan telah mengingkari adanya hari akhir orang-orang musyrik dan kaum dahriyyun, sedang orang-orang Yahudi dan Nashara tidak mengimanai hal ini dengan keimanan yang benar sesuai dengan tuntunan walau mereka beriman akan adanya hari akhir :


وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (١١١)

111. dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ (٨٠)

80. dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"



6. Iman kepada Takdir
Yakni beriman bahwasannya Allah itu mengetahui apa-apa yang telah terjadi dan tang akan terjadi, menentukkan dan menulisnya dalam lauhul mahfudz dan bahwasannya segala sesuatu yang terjadi baik maupun buruk, kafir, iman, ta’at, ma’siayat, itu telah dikehendaki ditentukan dan diciptakan-Nya dan bahwasannya Allah itu mencintai keta’atan dan membenci kema’shiyatan. Sedang hamba Allah itu mempunyai kekuasaan, kehendak dan kemampuan memilih terhadap pekerjaan-pekerjaan dan kemampuan memilih terhadap pekerjaan-pekerjaan yang mengantar mereka kepada keta’atan atau ma’shiyat akan tetapi semua itu mengikuti kemauan dan kehendak Allah. Berbeda dengan pendapat golongan Jabariyah yang mengatakan bahwa manusia terpaksa dengan pekerajaan-pekerjaannya tidak memilki pilihan dan kemampuan, sebaliknya golongan Qodariyah mengatakan bahwasannya hamba itu memilki kemauan yang berdiri sendiri dan bahwasannya dialah yang menciptakan pekerjaan dirinya, kemauan dan kehendak hamba itu terlepas dari kemauan dan kehendak Allah :

وَمَا تَشَاءُونَ إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٢٩)

29. dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

Dengan ayat ini Allah menetapkan adanya kehendak bagi setiap hamba sebagai bantahan terhadap Jabariyah yang ekstrim, bahkan menjadikannya sesuai dengan kehendak Allah, hal ini merupakan bantahan atas golongan Qodariyah. Dan beriman kepad taqdir dapat menimbulkan sikap sabar sewaktu seorang hamba menghadapi berbagai cobaan dan menjauhkannya dari segala perbuatan dosa dan hal-hal yang tidak terpuji, bahkan dapat mendorong orang tersebut untuk giat bekerja dan menjauhkan dirinya dari sikap lemah, takut dan malas.

Prinsip Kedua
Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah : bahwasannya iman itu perkataan, perbuatan dan keyakinan yang bisa bertambah dengan keta’atan dan berkurang dengan kema’syiatan, maka iman itu bukan hanya perkataan dan perbuatan tanpa keyakinan sebab yang demikian itu merupakan keimanan kaum munafiq, dan bukan pula iman itu hanya sekedar ma’rifah [mengetahui] dan menyakini tanpa ikrar dan amal sebab yang demikian itu merupakan keimanan orang-orang kafir yang menolak kebenaran :

وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ (١٤)

14. dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.

قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (٣٣)

33. Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah[469].

[469] Dalam ayat ini Allah menghibur Nabi Muhammad s.a.w. dengan menyatakan bahwa orang-orang musyrikin yang mendustakan Nabi, pada hakekatnya adalah mendustakan Allah sendiri, karena Nabi itu diutus untuk menyampaikan ayat-ayat Allah.

وَعَادًا وَثَمُودَ وَقَدْ تَبَيَّنَ لَكُمْ مِنْ مَسَاكِنِهِمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَكَانُوا مُسْتَبْصِرِينَ (٣٨)

38. dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam,
Bukan pula iman itu hanya suatu keyakinan dalam hati atau perkataan dan keyakinan tanpa amal perbuatan karena yang demikian adalah keimanan golongan Murji’ah, Allah seringkali menyebutkan amal perbuatan termasuk iman sebagaimana tersebut dalam firman-Nya :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (٢)

2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

[594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
[595] Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (٣)

3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (٤)

4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ (١٤٣)

143. dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

[95] Umat Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat.

Prinsip Ketiga
Dan diantara prinsip-prinsip aqidah Ahlus Sunnah wal Jam’ah adalah bahwasannya mereka tidak mengkhafirkan seorangpun dari kaum muslimin keculai apabila dia melakukan perbuatan yang membatalkan keislamannya. Aadapun perbuatan perbuatan dosa besar selain syirik dan tidak ada dalil yang menghukumi pelakunya sebagai kafir, misalnya meninggalkan sholat karena malas, maka pelaku [dosa besar tersebut] tidak dihukumi kafir akan tetapi dihukumi fasiq dan imannya tidak sempurna. Apabila dia mati sedang dia belum bertaubat maka dia berada dalam kehendak Allah. Jika berkehendak Dia akan mengampuninya dan jika Dia berkehendak Dia akan mengadzabnya, namun sipelaku tidak kekal dineraka telah berfirman Allah swt :

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (٤٨)

48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Dan madzhab Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam masalah ini berada ditengah-tengah antara Khowarij yang mengkafirkan orang-orang yang melakukan dosa besar walau bukan termasuk syirik dan Murjia’ah yang mengatakan sipelaku besar sebagai mu’min sempurna imannya, dan mereka mengatakan pula tidak berarti suatu dosa/maksi’at dengan adanya iman sebagaimana tak berartinya suatu perbuatan ta’at dengan adanya kekafiran.

Prinsip Keempat
Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah wajibnya ta’at kepada pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat kemaksiyatan, apabila mereka memerintahkan perbuatan ma’shiyat, dikala itulah kita dilarang untuk menta’atinya namun tetap wajib ta’at dalam kebenaran lainnya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)

59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Dan dalam sabda Rasulullah saw:
”Dan aku berwasiat kepada kalian agar kalian bertaqwa kepada Allah dan mendengar dan ta’at walaupun yang meminpin kalian seorang hamba”[Takhrij Irbadh bin Sanyah]
Dan Ahlus Sunnah memandang bahwa ma’siyat kepada seorang amir yang muslim itu merupakan ma’shiyat kepada Rasul saw sebagaimana sabdanya :
“Barangsiapa yang ta’at kepada amir [yang muslim] maka dia ta’at kepadaku dan barangsiapa yang ma’shiyat kepada amir maka dia ma’shiyat kepadaku”[HR.Bukharie 4/7137, Muslim 4/juz.12 hal 223 atas Syarah Nawawy]
Kenyataannya keyakinan Mu’tazilah seperti ini merupakan kemungkaran yang besra karena menuntut adanya bahaya-bahaya yang besra baik berupa kericuhan, keributan, perpecahan dan kerawanan dari pihak musuh.

Prinsip Keenam
Dan diantara prinsip-prinsip Ahus Sunnah wal Jama’ah adalah bersihnya hati dan mulut mereka terhadap para sahabat Rasul sebagaimana hal ini telah digambarkan oleh Allah ta’ala ketika mengkisahkan Muhajirin dan Anshar :

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (١٠)

10. dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."

Dan sesuai dengan sabda Rasulullah saw :
”Janganlah kamu sekali-kali mencela sahabat-sahabatku, maka demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya kalau seandainya salah seorang diantara kalian menginfaqkan emas sebesar gunung uhud, niscaya tidak akan mencapai segenggam kebaikan salah seorang diantara mereka tidak juga setengahnya”[HR.Bukharie 3/3673]
Beralainan dengan sikap orang-orang ahlul bid’ah baik dari kalangan Rafidhah maupun Kawarij yang mencela dan meremehkan keutamaan para sahabat. Ahlus Sunnah memandang bahwa para kalifah setelah Rasulullah saw adalah Abu Bakar, kemudian Umar bin Khatab, Usman bin affan dan Ali bin Abi Thalib. Barang siapa yang mencela salah satu khalifah diantara mereka, maka dia lebih sesat daripada keledai karena bertentangan dengan nash dan ijma’atas kekhalifahan mereka dalam silsilah seperti ini.

Prinsip Ketujuh
Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah mencintai ahlul bait sesuai dengan wasiat Rasulullah saw dengan sabdanya :
”Sesungguhnya aku mengingatkan kalian dengan ahli baitku”[HR.Muslim 5/juz 15 hal 180]
Sedang yang termasuk keluarga beliau adalah isteri-isterinya sebagai ibu kaum mukminin. Dan sesungguhnya Allah telah berfirman tentang mereka setelah menegur mereka :

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا (٣٢)

32. Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[1213] dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya[1214] dan ucapkanlah Perkataan yang baik,

[1213] Yang dimaksud dengan tunduk di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka.
[1214] Yang dimaksud dengan dalam hati mereka ada penyakit Ialah: orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina.

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى وَأَقِمْنَ الصَّلاةَ وآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا (٣٣)

33. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu[1215] dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu[1216] dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait[1217] dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

[1215] Maksudnya: isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'. perintah ini juga meliputi segenap mukminat.
[1216] Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum Nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam.
[1217] Ahlul bait di sini, Yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah s.a.w.

Pada pokonya ahlul bait itu adalah saudara-saudara dekat Nabi saw dan yang dimaksudkan disini khususnya adalah yang sholeh diantara mereka. Sedang saudara-saudara dekat yang tidak sholeh seperti pamannya, Abu Lahab maka mereka tidak memilki hak.

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (١)

1. binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[1607].

[1607] Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri.

Maka sekedar hubungan darah yang dekat dan bernisbat kepada Rasul tanpa kesholehan dalam ber-dien [Islam], tidak adan manfa’at dari allah sedikitpun baginya.
Dan saudara-saudara Rasulullah yang sholeh tersebut mempunyai hak atas kita berupa penghormatan, cinta dan penghargaan, namun kita tidak boleh berlebih-lebihan terhadap mereka dengan mendekatkan diri dengan sesuatu ibadah kepada mereka. Adapun keyakinan bahwa mereka memilki kemampuan untuk memberi manfa’at atau madlarat selain dari Allah adalah bathil :

قُلْ إِنِّي لا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلا رَشَدًا (٢١)

21. Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak Kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan".

قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلا ضَرًّا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (١٨٨)

188. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. dan Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
Apabila Rasulullah saja demikian, maka bagaimana pula yang lainnya. Jadi apa yang diyakini sebagian manusia terhadap kerabat Rasul adalah suatu keyakinan yang bathil.

Prinsip Kedelapan
Dan diantara prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah membenarkan adanya karomah para wali yaitu apa-apa yang Allah perlihatkan melalui tangan-tangan sebagian mereka berupa hal-hal yang luar biasa sebagai penghormatan kepada mereka sebagaimana hal tersebut telah ditunjukkan dalam A-Qur’an dan As-Sunnah. Sedangkan golongan yang mengingkari adanya karomah tersebut diantaranya Mu’tazilah dan Jahmiyah, yang pada hakikatnya mereka mengingkari sesuatu yang diketahuinya. Akan tetapi kita harus mengetahui bahwa ada sebagian manusia pada zaman kita sekarang yang tersesat dalam masalah karomah, bahkan berlebih-lebihan, sehingga memasukkan apa-apa yang sebenarnya bukan termasiuk karomah baik berupa jampi-jampi, pekerjaan para ahli sihir, syethan-syethan dan para pendusta. Perbedaan karomah adalah kejadian luar biasa lainnya itu jelas, karomah adalah kejadian luar biasa yang diperlihatkan Allah kepada para hamba-Nya yang sholeh, sedang sihir adalah keluar biasaan yang biasa diperlihatkan para tukang sihir dari orang-orang kafir dan atheis dengan maksud untuk menyesatkan manusia dan mengeruk harta-harta mereka. Karomah bersumber pada keta’atan, sedang sihir bersumber pada kekafiran dan ma’shiyat.

Prinsip Kesembilan
Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah bahwa dalam berdalil selalu mengikuti apa-apa yang datang dari ktab Allah dan atau Sunnah Rasulullah saw baik secara lahir maupun bathin dan mengikuti apa-apa yang dijalankan oleh para sahabat dari kaum Muhajirin maupun anshar pada umumnya dan khususnya mengikuti al- khulafaurrasyidin . Dan ahlus sunnah wal Jama’ah tidak mendahulukan perkataan siapapun terhadap firman Allah dan sabda rasulullah. Oleh karena itu mereka dinamakan Ahlulk Kitab Was Sunnah. Setelah mengambil dasar Al-Qur’an dan As-Sunnah mereka mengambil apa-apa yang telah disepakati ulama umat ini. Inilah yang disebut dasar ketiga yang selalu dijadikan sandaran setelah dua dasar yang pertama yakni Al-qur’an dan As- Sunnah. Segala hal yang diperselisihkan manusia selalu dikembalikan kepada Al-Kitab dan As-Sunnah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)

59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Ahlus Sunnah tidak menyakini adanya kema’shuman seseorang selain Rasulullah saw dan mereka tidak berta’ashub pada suatu pendapat sampai pendapat mereka bersesuaian dengan Al-Qur’an dan As-sunnah. Mereka meyakini bahwa mujtahid itu bisa salah dan benar dalam ijtihadnya. Mereka tidak boleh berijtihad senbarangan kecuali siapa yang telah memnuhi persyaratan tertentu menurut ahlul’ilmi. Perbedaan-perbedaan diantara mereka dalam masalah ijtihad tidak boleh mengharuskan adanya permusuhan dan saling memutuskan hubungan diantara mereka, sebagaimana dilakukan orang-orang yang ta’ashub dan ahlul bid’ah. Sungguh mereka tetap mentolerir perbedaan yang layak [wajar], bahkan mereka tetap saling mencintai dan berwali satu sama lain, sebagian mereka tetap sholat dibelakang sebagian yang lain betapapun adanya perbedaan masalah far’i[cabang] diantara mereka. Sedang ahlul bid’ah saling memusuhi, mengkafirkan dan menghukumi sesat kepada setiap orang yang menyimpang dari golongan mereka.

Sifat-sifat para penganut ahlus Sunnah :
1. Mereka beramar ma’ruf dan nahi mungkar

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ (١١٠)

110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Yaitu amar ma’ruf nahi mungkar hanya terhadap apa-apa yang diwajibkan syari, at. Sedang golongan Mu’tazilah mengeluarkan amar ma’ruf nahi mungkar dari apa-apa yang diwajibakan syara, sehingga mereka berpandangan bahawa anar ma’rif nahi munkar adalah keluar dari para pemimpin kaum muslimin apabila mereka melakukan ma’shiyat walaupun belum termasuk perbuatan kufur. Sedang ahlus Sunnah wal Jama’ah memandang wajib menasehati mereka dalam hal kema’shiyatan tanpa harus keluar memberontak kepada mereka. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersatukan kalimat dan menghindari perpecahan dan perselisihan.
2. Ahlus Sunnah wal Jam’ah menjaga tetap tegaknya syi’ar Islam baik dengan menegakkan sholat jum’ah dan sholat jama’ah sebagai pembeda terhadap kalangan ahlul bid’ah dan orang-orang munafik yang tidak mendirikan sholat jum’ah dan sholat jama’ah.
3. Menegakkan nasehat bagi setiap muslim dan bekerja sama serta tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa.
4. Mereka tegar dalam menghadapi ujian-ujian dengan sabar ketika mendapat cobaan dan bersyukur ketika mendapatkan kenikmatan dan menerimanya dengan ketentuan Allah.
5. Bahwasannya mereka selalu berakhlak mulia dan beramal baik, berbuat baik kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturrahiim, berlaku baik dengan tetangga, dan mereka senantiasa melarang dari sikap bangga, sobong, dzalim [aniaya]

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالا فَخُورًا (٣٦)

36. sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

[294] Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.


Kita memohon kepada Allah swt agar menjadikan kita bagian dari mereka.

KONSEP MESIAS DALAM ALKITAB DAN MENURUT YAHUDI !!!

Umat Yahudi, sebelum dibangkitkannya Yesus ke dunia, memiliki konsep tentang "mesias" atau padanan kata Yunaninya, "kristus", yaitu sebuah konsep lama yang mendambakan kedatangan seorang tokoh Yahudi, yang mampu membawa bangsa Yahudi menuju kejayaan. Mereka berkeyakinan bahwa mesias yang diidam2kan itu akan datang kemudian dan berasal dari keturunan Daud (Yeremia 23:5; 33:15). (Baca: Distorsi Matius 1).

Secara harfiah, arti kata "mesias" atau "kristus" adalah "seseorang yang diurapi dengan minyak yang kudus" atau "seseorang yang ditahbiskan". Dalam catatan2 Perjanjian Lama, ada banyak orang yang disebut sebagai "mesias", sebut saja Koresh dan Daud.

MAZMUR:

2:2. Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan mesias-Nya (Daud - lihat juga 1 Samuel 16:12-13 dan 2 Samuel 5:1-5).

YESAYA:

45:1. Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada mesias, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup;

Selain Yesus, Koresh, dan Daud, Alkitab juga mencatat beberapa orang lainnya yang juga disebut sebagai "mesias", yaitu: Saul (1 Samuel 10:1), Harun (Imamat 8:12), Elisa (1 Raja-raja 19:16), dan Salomo (1 Raja-raja 1:39). Jika digunakan padanan kata "mesias" dalam bahasa Yunani, "kristus", maka nama orang2 tersebut menjadi: Yesus Kristus, Koresh Kristus, Daud Kristus, Saul Kristus, Harun Kristus, Elisa Kristus, dan Salomo Kristus.

Namun demikian, kata "mesias" dalam ayat2 di atas, dalam Alkitab Indonesia diterjemahkan sebagai "orang yang diurapi-Nya", padahal asal kata Ibraninya adalah "mesias". Sementara kata "mesias" yang menunjuk kepada Yesus, dalam Perjanjian Baru ditulis dengan inisial besar, "Mesias". Ini tidak lain merupakan upaya terselubung yang dibuat2 oleh tokoh2 gereja untuk memberi kesan kepada umat manusia bahwa hanya ada satu mesias saja yaitu Yesus.

Sebagaimana diketahui, umat Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai nabi ataupun mesias. Mereka menganggap Yesus sebagai manusia yang lahir dari hasil perzinahan Maria dengan laki2, oleh karenanya menurut umat Yahudi, Yesus tidak pantas menjadi mesias, bahkan mereka menganggap Yesus sebagai nabi palsu hingga "membunuhnya" di tiang salib. Ironisnya, Yesus sendiri malah melarang murid2nya supaya tidak memberitahukan kepada siapapun bahwa ia mesias:

MATIUS 16:20 Lalu Yesus melarang murid-muridnya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa ia mesias.

Singkatnya, konsep "mesias" adalah sebuah konsep lama yang 100% milik umat Yahudi yang hingga kini tidak pernah terwujud!

Jadi, jika umat Kristen mengklaim bahwa hanya ada satu mesias atau kristus yaitu Yesus, adalah BOHONG BESAR. Perjanjian Baru, yang notabene di dalamnya banyak menyebut kata "mesias" yang dimaksudkan untuk menunjuk kepada Yesus, adalah kumpulan kitab2 hasil karya orang2 non Yahudi (Yunani dan Romawi). Sehingga dengan sendirinya, konsep "mesias" dalam Perjanjian Baru bertolak belakang dengan gagasan2 umat Yahudi yang memiliki konsep tersebut. Dengan kata lain, konsep "mesias" dalam Perjanjian Baru adalah konsep yang mengada2

AYAT-AYAT TAKHAYUL (MISTIS) DALAM ALKITAB

Simson (Inggris: Samson) adalah utusan Tuhan yang sakti mandraguna selama rambutnya tidak dicukur. (Hakim-hakim 16:1-22).

Diceritakan dalam kitab Hakim-hakim 16:1-22 bahwa Samson adalah utusan Tuhan yang sakti mandraguna. Dia bisa mencabut kedua daun pintu gerbang kota beserta kedua tiang dan semua palangnya, lalu semuanya diletakkan di atas kedua bahunya dan dipindahkan ke puncak gunung (ayat 3). Tapi sayangnya dia jatuh cinta kepada seorang pelacur (wanita sundal) yang bernama Delila. Delila disewa oleh raja Filistin dengan bayaran 1100 uang perak untuk mencari rahasia Samson (ayat 5).

Di atas pangkuan pelacur Delila, akhirnya Samson tergoda rayuan dan bujukan sehingga membuka rahasia kesaktiannya. Bahwa jika rambut kepalanya dicukur, maka seluruh kekuatannya akan musnah dan dia menjadi orang lemah (ayat 17). Maka setelah nabi Samson tertidur di atas pangkuan pelacur Delila, rambutnya dicukur. Lalu musnahlah seluruh kesaktian dan kekuatan Samson, (ayat 19). Kemudian kedua mata Samson dicungkil sehingga jadilah Samson buta mata akibat rahasia kesaktiannya dicukur (ayat 21).

Cerita ini adalah cerita takhayul (mistik) yang biasanya berkembang di masyarakat primitif.

ALKITAB & AL-QUR'AN BERBICARA TENTANG KEHANCURAN KITAB SUCI INJIL

Orang Kristen seringkali menyebut kitab-kitab kanonik di dalam Alkitab/Bible seperti Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes dengan sebutan Injil. Namun demikian, apakah kitab-kitab tersebut benar-benar merupakan Kitab Suci Injil yang diturunkan oleh Allah dan diajarkan oleh Nabi Isa/Yesus kepada umat Israel?

Keterangan dari ketiga kitab kanonik tersebut (kecuali Yohanes), yang kemudian dikenal dengan sebutan kitab-kitab sinopsis karena seringkali berisi cerita yang sama tentang Yesus, memberikan penjelasan yang sangat terang berikut ini (cetak biru ditambahkan):

Kitab Markus:

1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

1:38 Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
1:39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil

8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,

13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.

14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

16:20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Kitab Matius:

4:23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

9:35. Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

11:1. Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Kitab Lukas:

4:43 Tetapi Ia (Yesus) berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
4:44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

8:1. Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,

9:6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

20:1. Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ,

Keterangan dari ketiga kitab yang diduga orang Kristen sebagai Injil di atas, tampak jelas bahwa Yesus ketika masih berada di tengah-tengah umat Israel mengemban misi untuk menyebarkan ajaran yang tertuang dalam Kitab Suci Injil. Tentu saja, Injil yang dimaksud oleh para pengarang kitab-kitab kanonik di atas, yang diajarkan Yesus kepada umat Israel, adalah Kitab Suci Injil yang sebenarnya. Sedangkan kitab-kitab kanonik seperti Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes bukanlah Kitab Suci Injil yang sebenarnya, karena kitab-kitab kanonik tersebut ditulis jauh setelah masa kehidupan Yesus di tanah Israel. Berikut ini daftar kompilasi kitab-kitab kanonik menurut para sarjana alkitabiah1:

Kitab Kanonik Waktu Kompilasi

Markus 65-85 M2

Matius 80-90 M3

Lukas 80-110 M4

Yohanes 85-115 M5

Sementara itu, Yesus diduga "disalib" pada pertengahan masa pemerintahan Pontius Pilatus, atau sekitar tahun 30 M. Asumsi ini didasarkan pada kurun waktu Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea dari tahun 26 hingga 36 M.6 Pontius Pilatus konon menyerahkan Yesus kepada orang-orang Yahudi untuk disalibkan.7 Jadi, antara Injil yang diajarkan oleh Yesus dengan kitab sinopsis pertama (Markus) berjarak sekitar 40 tahun!

Jelasnya, keterangan dari kitab-kitab sinopsis di atas membuktikan bahwa kitab-kitab kanonik yang diduga Injil itu bukanlah Kitab Suci Injil yang sebenarnya, tetapi merupakan kitab-kitab biografi tentang Yesus yang memiliki nilai seni tertentu pada masa penulisannya. Sedangkan Kitab Suci Injil yang diajarkan oleh Yesus kepada umat Israel jelasnya sudah hancur oleh sekelompok tangan-tangan umat Israel sendiri. Hal ini dijelaskan oleh Kitab Suci Al-Qur'an mengenai kebiasaan buruk Bani Israel (orang-orang Yahudi) terhadap kitab suci mereka (cetak biru ditambahkan):

Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (QS. 2:75)

Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah kalimat (Allah) dari tempat-tempatnya. Mereka berkata : "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula) : "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan) : "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis. (QS. 4:46)

(Tetapi) karena mereka (orang-orang Yahudi) melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah kalimat (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. 5:13)

Keterangan dari tiga ayat Al-Qur'an di atas, yang menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi (Bani Israel) gemar merubah kalimat/firman Allah di dalam kitab suci yang diturunkan kepada mereka seperti Taurat, Zabur/Mazmur, dan Injil, semakin memperjelas fakta bahwa kitab-kitab wahyu yang orisinal tersebut benar-benar sudah hancur dan tidak dapat dikenali lagi sebagai kitab-kitab yang tunggal dan utuh. Sebutan Taurat, Zabur/Mazmur, dan Injil yang seringkali kita dengar dari mulut golongan ahli kitab (Yahudi & Kristen) untuk mengklaim kitab-kitab tertentu di dalam Alkitab/Bible mereka, sebenarnya merupakan sebutan terhadap kitab-kitab wahyu yang sudah berkali-kali dirubah dan ditambah oleh masing-masing pengarang/penulisnya. Lebih jauh, Allah tidak pernah menjamin kemurnian ketiga kitab wahyu tersebut hingga akhir masa. Ini berbeda dengan Kitab Suci Al-Qur'an yang secara tegas Allah menjamin kemurniannya hingga akhir masa (QS. 15:9). Namun demikian, melalui pemeriksaan yang hati-hati, kita mungkin masih dapat mengenali beberapa ayat tertentu dalam Alkitab/Bible yang patut diduga merupakan ayat-ayat Taurat, Zabur, dan Injil yang sebenarnya atau serpihan-serpihannya.

Adapun klaim orang Kristen bahwa yang dimaksud Kitab Suci Injil adalah kitab-kitab seperti Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes, adalah klaim yang sangat lemah, karena orang Kristen hanya mendasarkan pada satu ayat Markus berikut ini (cetak tebal ditambahkan):

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. (Markus 1:1)

Padahal, ayat-ayat Markus lainnya (berjumlah 11 ayat di atas) secara tegas menyatakan bahwa Kitab Suci Injil adalah kitab suci yang diajarkan oleh Yesus kepada umat Israel dahulu, jauh sebelum ditulisnya Kitab Markus sendiri.


Keterangan:

1. Harus dibedakan pengertian antara "sarjana alkitabiah" dan "penganut Kristen". Seorang "sarjana alkitabiah" belum tentu seorang penganut Kristen, demikian pula sebaliknya, seorang "penganut Kristen" belum tentu seorang sarjana alkitabiah.
2. A) Duncan GB (1971) B) Davies JN (1929a) C) Moffat J (1929) D) Sundberg AC (1971) E) Pherigo LP (1971) F) Asimov I (1969) G) Mack BL (1996) H) Nineham DE (1973) I) Leon Dufour X (1983)
3. A) Duncan GB (1971) B) Sundberg AC (1971) C) Kee HC (1971) D) Leon Dufour X (1983) E) Mack BL (1996) F) Fenton JC (1973)
4. A) Mack BL (1996) B) Asimov I (1969) C) Duncan GB (1971) D) Baird W (1971) E) Sunberg AC (1971)
5. A) Mack BL (1996) B) Duncan GB (1971) C) Shepherd MH (1971) D) Leon Dufour X (1983)
6. A) Josephus F (1988) B) Asimov I (1969) C) Baird W (1971) D) Duncan GB (1971) E) Leon Dufour X (1983)
7. Markus 15:15; Matius 27:26; Lukas 23:25; Yohanes 19:16

About this blog

Pengikut